Skripsi
Analisis Permasalahan Perpindahan Moda Angkutan Umum Ke Angkutan Pribadi Di Kota Kupang

"""Analisis Permasalahan Perpindahan Moda Angkutan Umum Ke Angkutan Pribadi Di Kota Kupang, Maria G. A. Ikun 1). John H. Frans 2) . Jusuf J. S. Pah 3). Abstrak. Analisis permasalahan perpindahan moda angkutan umum ke angkutan pribadi dilakukan pada angkutan umum trayek nomor 5 dan trayek nomor 27 dan terhadap masyarakat pengguna angkutan umum dan masyarakat yang sebelumnya menggunakan angkutan umum dan telah beralih menggunakan angkutan pribadi. Faktor-faktor kinerja angkutan umum yang dinilai adalah faktor muat, waktu perjalanan, kecepatan perjalanan, frekuensi pelayanan, waktu antara kendaraan, waktu tunggu, jumlah kendaraan yang beroperasi dan waktu pelayanan/waktu beroperasi yang diperoleh dari hasil survei dinamis dan survei statis. Sedangkan untuk mengetahui pendapat masyarakat tentang tingkat pelayanan angkutan umum dan alasan berpindah moda menggunakan kuesioner dengan skala perhitungan skala likert, metode yang digunakan adalah metode Importance Performance Analysis (IPA) dan analisis mean. Dari hasil analisis diketahui bahwa kinerja angkutan umum trayek nomor 5 dan nomor 27 berdasarkan Standar Pelayanan Angkutan Umum Departemen Perhubungan secara total nilai bobot berada dalam kategori baik yaitu trayek nomor 5 sebesar 24, baik pada hari kerja maupun akhir pekan dan trayek nomor 27 sebesar 27 pada hari kerja dan 26 pada akhir pekan. Namun bila dilihat masing-masing faktor terdapat faktor dengan nilai bobot rendah dan termasuk dalam kategori kurang baik untuk kedua trayek yaitu jumlah waktu pelayanan, waktu awal dan akhir perjalanan, jumlah armada. Nilai faktor muat terlampau kecil sehingga merugikan penyedia jasa dan waktu tunggu yang cukup lama. Kinerja angkutan kota yang menjadi prioritas utama untuk dibenahi menurut pendapat masyarakat waktu pelayanan yang kurang, waktu menunggu dan waktu antara yang lama, rute perjalanan terbatas, jarak berjalan kaki ke tempat pemberhentian angkutan yang jauh, tidak tersedianya tempat duduk setiap saat, kualitas tempat duduk yang kurang baik, suhu dalam angkutan kurang baik, kurang ramahnya pengemudi dan kondektur, kurang bersihnya angkutan dan tempat duduk yang disediakan, umur angkutan yang tidak layak beroperasi, kurangnya jumlah armada yang beroperasi, kurangnya ketersediaan halte, ukuran halte yang kecil. Sedangkan 10 faktor penyebab masyarakat berpindah dari angkutan kota ke angkutan pribadi yang menjadi faktor paling berpengaruh berdasarkan peringkat adalah angkutan kota tidak melayani hingga ke tempat tujuan sehingga harus berganti angkutan, rute pelayanan angkutan kota yang terbatas dibanding rute angkutan pribadi, waktu menunggu angkutan yang lama, suhu di dalam angkutan kota kurang baik, waktu melakukan perjalanan (pagi, siang, malam), angkutan pribadi dapat digunakan kapan saja, dimana saja dan kemana saja, perilaku pengemudi dan kondektur kurang baik, waktu berada dalam angkutan kota yang lama, waktu berjalan dari rumah menuju tempat menunggu angkutan kota yang lama, "
SIP7 | NULL | (NULL) | Available |
Series Title |
NULL
|
---|---|
Call Number |
661.173 Mar A
|
Publisher | : Kupang., 2017 |
Collation |
NULL
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
NULL
|
Classification |
661.173
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
NULL
|
Subject(s) |
-
|
Specific Detail Info |
NULL
|
Statement of Responsibility |
NULL
|
No other version available