Skripsi

ANALISIS PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH ATAS SE KABUPATEN SUMBA TIMUR

ABSTRAK. Skripsi oleh Rambu Ana Ngawu (NIM: 1201161007) 2016, berjudul : Analisis Penyusunan Program Bimbingan Konseling di Sekolah Menengah Atas Se Kabupaten Sumba Timur. Dibimbing oleh Dr. Uda Geradus, M.Pd dan Drs. Imanuel Lohmay, M.Pd. Masalah yang diteliti adalah: (1)Bagaimana tahap-tahap akademik yang ditempuh dalam penyusunan program bimbingan konseling di Sekolah Menengah Atas se Kabupaten Sumba Timur? (2)Bagaimana menyusun naskah program bimbingan konseling di Sekolah Menengah Atas se Kabupaten Sumba Timur? (3) apa saja hambatan-hambatan yang dialami dalam menyusun program bimbingan konseling di Sekolah Menengah Atas se Kabupaten Sumba Timur?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan: (1) tahap-tahap akademik yang ditempuh dalam penyusunan program bimbingan konseling di Sekolah Menengah Atas se Kabupaten Sumba Timur, (2) mendeskripsikan penyusunan naskah program bimbingan konseling di Sekolah Menengah Atas se Kabupaten Sumba Timur dan (3) mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami dalam menyusun program bimbingan konseling di Sekolah Menengah Atas se Kabupaten Sumba Timur. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas se Kabupaten Sumba Timur. Populasi dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, guru Bimbingan Konseling, Wakil kepala sekolah bidang kurikulum, Wakil kepala sekolah bidang Sarana-Prasarana dan Wakil kepala sekolah bidang Kesiswaan di SMA se Kabupaten Sumba Timur. Sampel dalam penelitian ini berjumlah tiga puluh responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, wawancara, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan data hasil penelitian pada kelompok subjek penelitian, diketahui responden yang diteliti menunjukan bahwa, (1) langkah-langkah akademik dalam penyusunan program bimbingan konseling cukup baik dengan persentase 49,09%, (2) pada penyusunan naskah program bimbingan konseling juga sudah baik dengan presentasi mencapai 87,5%, dan (3) hambatan yang alami dalam penyusunan program bimbingan dan konseling di sekolah menengah atas se Kabupaten Sumba Timur adalah (a) tidak adanya jam pelajaran untuk bimbingan konseling, (b) sarana prasarana bimbingan konseling belum memadai. Adapun upaya yang dapat dilakukan seperti (a) guru bimbingan dan konseling harus kreatif mencari jam kosong untuk menjalankan program yang telah disusun, (b) menyesuaiakan dengan kondisi sekolah memakai peralatan apaadanya dengan berusaha mencari jalan keluar. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa penyusunan program bimbingan dan konseling di kabupaten Sumba Timur sudah berjalan dengan baik tetapi dalam pelaksanaanya masih belum maksimal.


BK7NULL (NULL)Available


Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this