Skripsi

ANALISIS PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Se KABUPATEN FLORES TIMUR

ABSTRAK. Skripsi oleh Ana Maria Muda Kikon (NIM: 1201161009), 2016, berjudul: Analisis Penyusunan Program Bimbingan Konseling di Sekolah Menengah Atas Se Kabupaten Flores Timur. Dibimbing oleh Drs. Imanuel Lohmay, M.Pd dan Dr. G. T. Selly Tokan, M.Pd. masalah yang diteliti adalah: (1) Bagaimana tahap-tahap akademik yang ditempuh dalam penyusunan program bimbingan konseling di Sekolah Menengah Atas Se Kabupaten Flores Timur? (2) Bagaimana menyusun naskah Program Bimbingan Konseling Di Sekolah Menengah Atas Se Kabupaten Flores Timur? (3) Apa saja hambatan-hambatan yang dialami dalam menyusun program bimbingan konseling di Sekolah Menengah Atas Se Kabupaten Flores Timur? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan: (1) Tahap-tahap akademik yang ditempuh dalam penyusunan program Bimbingan Konseling di Sekolah Menengah Atas se Kabupaten Flores Timur. (2) Mendeskripsikan penyusunan naskah program Bimbingan Konseling di Sekolah Menengah Atas se Kabupaten Flores Timur. (3) Mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami dalam menyusun program Bimbingan Konseling di Sekolah MenengahAtas se Kabupaten Flores Timur. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Se Kabupaten Flores Timur. Populasi dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru Bimbingan Konseling, Wakasek bidang Kurikulum, Wakasek bidang Sarana Prasarana dan Wakasek bidang Kesiswaan di Sekolah Menengah Atas Se Kabupaten Flores Timur. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, wawancara dan studi dokumen. Ada enam sekolah yang menjadi sampel penelitian, dengan jumlah responden sebanyak tiga puluh. Hasil penelitian menunjukan bahwa responden yang diteliti menunjukkan: (1) Langkah-langkah secara akademik dalam penyusunan program bimbingan konseling cukup baik dengan persentase selalu 44,92% sering 51,49% dan jarang 3,59%. (2) Penyusunan naskah program bimbingan konseling juga sudah baik dengan persentase selalu 93,33%, sering 6,67% dan jarang 0%. (3) Sedangkan untuk hambatan yang dialami dalam penyusunan program Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Atas Se Kabupaten Flores Timur adalah : (1) Kurangnya fasilitas pendukung, (2) tidak ada ketersediaan waktu untuk kegiatan BK di kelas, (3) belum optimalnya kerja sama dalam menjalankan program, (4) sarana prasarana yang belum memadai, (5) tenaga konselor masih kurang, (6) kurangnya sarana terutama pada buku-buku panduan layanan BK dan (7) tidak ada MGMP BK. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Guru Bimbingan Konseling yang ada di Sekolah Menengah Atas se Kabupaten flores Timur sudah cukup mampu menyusun program bimbingan konseling tetapi dalam penyelenggaraanya masih belum maksimal karena masih ada sekolah yang tidak menyiapkan jam untuk guru BK masuk kelas.


BK37NULL (NULL)Available


Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this