ABSTRAK. Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitas usahanya selalu berorientasi pada upaya untuk memperoleh laba guna mempertahankan eksistensi usahanya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu jenis laba adalah laba kotor. Laba kotor dapat diperoleh dengan cara menghitung selisih antara penjualan dan harga pokok penjualan. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh penjualan dan harga pokok penjualan motor terhadap laba kotor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penjualan dan harga pokok penjualan motor terhadap laba kotor pada PT Mitra Phinastika Mustika Cabang Atambua. Penelitian ini mengambil objek pada PT Mitra Phinastika Mustika di Atambua, Kabupaten Belu. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dipakai yakni analisis deskriptif kualitatif dan rumus perhitungan laba kotor. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penjualan dan harga pokok penjualan motor PT Mitra Phinastika Mustika berpengaruh terhadap laba kotor yang diperoleh. Hal ini dapat dilihat dari hasil penjualan pada tahun 2013-2015 yaitu Rp.14.722.566.743, Rp. 17.006.404.053, Rp. 17.878.504.514. Meningkatnya jumlah penjualan yang diperoleh setiap tahun karena jumlah volume penjualan dan harga jual juga mengalami peningkatan. Harga pokok penjualan tahun 2013-2015 adalah Rp. 12.131.890.635, Rp. 13.507.806.218, Rp. 13.689.906.340. Jumlah harga pokok penjualan mengalami perubahan karena unsur-unsur yang termasuk dalam harga pokok penjualan setiap tahun mengalami perubahan. Dari penjualan dan harga pokok penjualan tersebut maka laba kotor yang diperoleh pada tahun 2013-2015 adalah Rp. 2.590.676.108, Rp. 3.498.597.835, Rp. 4.188.598.174. Dari tahun 2013-2015 penjualan yang diperoleh PT Mitra Phinastika Mustika meningkat sehingga laba kotor yang diperoleh juga meningkat. Perubahan sekecil apapun yang tejadi pada jumlah penjualan dan harga pokok penjualan akan mempengaruhi laba kotor yang akan diperoleh perusahaan.