Skripsi

Evaluasi Ketahanan Beberapa Aksesi Padi Gogo (Oryza sativa L) Beras Merah Lokal Asal Nusa Tenggara Timur (NTT) Terhadap Cekaman Kekeringan Di Lapang

Provinsi NTT kaya akan plasma nutfah padi gogo yang dapat digunakan untuk merakit varietas-varietas unggul dengan sifat tahan cekaman kekeringan. Namun sejauh ini, masih sedikit kajian tentang plasma nutfah padi gogo di NTT. Kalaupun ada kajian, namun masih terbatas pada padi gogo beras putih. Nusa Tenggara Timur (NTT) kaya akan plasma nutfah beras merah, namun belum dikaji secara menyeluruh tentang keunggulannya, terutama terhadap sifat ketahanan terhadap kekeringan, yang merupakan sifat yang sangat penting sesuai kondisi agroklimat NTT. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan pertanian Laboratorium Lapangan Terpadu Lahan Kering Kepulauan Universitas Nusa Cendana, yang berlangsung pada bulan April 2016 sampai September 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji tingkat ketahanan padi gogo beras merah lokal asal NTT terhadap cekaman kekeringan dan mengidentifikasi aksesi-aksesi padi gogo beras merah lokal asal NTT yang tahan terhadap cekaman kekeringan di lapang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terpisah (RPT) dengan 3 perlakuan petak utama (P0, P1 dan P2) dan 23 perlakuan anak petak yaitu 20 aksesi padi gogo lokal 3 varietas pembanding. Data yang diamati meliputi peubah komponen pertumbuhan dan peubah komponen hasil. Data dianalisis ragam sesuai dengan Rancangan Petak Terpisah dan Rancangan Acak Kelompok yang dilanjutkan dengan uji lanjut DMRT untuk melihat perbedaan antar rerata perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan : 1) adanya keragaman komponen pertumbuhan maupun komponen hasil pada semua aksesi dan varietas pembanding padi gogo yang diuji, 2) interaksi perlakuan aksesi padi gogo dan tingkat pengairan berpengaruh terhadap komponen pertumbuhan aksesi-aksesi dan varietas pembanding padi gogo beras merah yang diuji yaitu tinggi tanaman fase generatif , jumlah anakan produktif dan umur panen, 3) Perlakuan aksesi padi gogo memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman fase vegetatif, jumlah anakan vegetatif, umur berbunga, persentase gabah hampa, jumlah gabah per malai, bobot 100 butir gabah dan bobot gabah kering tiap petak, 4) Perlakuan perbedaan tingkat pengairan yang memberikan hasil adalah hanya pada tingkat pengairan optimum (pengairan setiap hari).


AGT19NULL (NULL)Available


Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this