Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya kontribusi pajak kendaraan bermotor sebagai sumber pendapatan asli daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan mengukur tingkat efektifitas realisasi penerimaan pajak kendaraan bermotor tahun 2012 hingga 2015. Adapun Metode analisis yang digunakan yaitu analisis kontribusi dan rasio efektifitas. Menghitung kontribusi yaitu dengan cara membagi antara realisasi penerimaan pajak kendaraan bermotor terhadap realisasi penerimaan pendapatan asli daerah, sedangkan mengukur tingkat efektifitas yaitu dengan cara membagi antara realisasi penerimaan pajak kendaraan bermotor terhadap target penerimaan pajak kendaraan bermotor. Hasil penelitian ini memperlihatkan persentase kontribusi pajak kendaraan bermotor menunjukkan keadaan yang fluktuasi. Pada tahun 2012 pajak kendaraan bermotor memberikan kontribusi sebesar 25,69% dan meningkat pada tahun 2013 sebesar 26,25%. Dibanding dengan tahun 2012 dan 2013, kontribusi tahun 2014 hingga 2015 terbilang menurun. Tahun 2014 dan 2015 memberikan kontribusi berturut-turut 19,51% dan 17,73%. Jumlah kontribusi tahun 2014 dan 2015 menunjukkan penurunan dari dua tahun sebelumnya, artinya potensi objek pajak kendaraan bermotor yang semakin menguat tiap tahunnya tidak disertai dengan menguatnya penerimaan pajak kendaraan bermotor justru mengalami penurunan kontribusinya terhadap PAD. Hal ini dikarenakan meningkatnya tunggakan pajak kendaraan bermotor. Persentase efektifitas penerimaan pajak kendaraan bermotor tahun 2012-2015 berturut-turut 96,18%, 93,09%, 96,68% dan 99,33% sehingga dikategorikan efektif. Kategori efektifitasnya masih dalam taraf aman yakni efektif namun perlu dicari tahu faktor yang menyebabkan sehingga tahun terakhir ini realisasinya tidak mencapai target. Ada beberapa faktor penghambat yang menyebabkan realisasi penerimaan PKB tidak mencapai target, antara lain : belum akuratnya database mengenai jumlah kendaraan bermotor (identitas subjek/objek tidak teregistrasi dengan rinci), jumlah kendaraan bermotor memang meningkat tiap tahunnya namun disertai juga dengan meningkatnya tunggakan pajak kendaraan bermotor.